watch sexy videos at nza-vids!
WWW.CERITAINDO.SEXTGEM.COM

Find us On Facebook and Twitter
facebook.jpg | twitter.jpg

Menikmati tubuh penari bali

Perkenalkan Namaku Agus seorang PNS di Bali,
untuk kerahasiaan aku tidak akan menuliskan
tahun terjadinya peristiwa ini dan nama asli.
Namun cerita ini adalah benar adanya.
Bulan November aku mengikuti prajabatan PNS,
yah tak ada yang kukenal di prajabatan ini,
karena itu aku berusaha untuk mencari teman
sebanyak-banyaknya. Pagi itu adalah jam
pertama, aku duduk di bangku kelas bagian
tengah, kulirik kiri dan kanan. tak ada yanmg
kukenal, namun ada satu yang menarik
perhatianku, seorang gadis cantik duduk tak jauh
dariku, dia nampak ramah dan selalu tersenyum,
kulitnya sawo matang, namun bagiku dia terlihat
yang paling cantik di kelas. Dia lalu
memperkenalkan diri.
"Nama saya Ni Ketut Dede Ariyani, aku guru tari
Bali, nama kamu siapa? kok ngeliatin terus sih?"
Aku jadi salah tingkah, lalu aku menjawab,
"Maaf ya mbok tut, nama saya Agus, abis ga ada
yang dikenal sih..."
"Sekarang kan udah kenal,emang umur kamu
berapa? kok manggil mbok"
"25 mbok, emang kenapa?"
"oh, emang bener kamu manggil aku mbok,
umur aku 28."
"Oh..."
Meskipun dia bilang umurnya 28 tapi dia tidak
terlihat setua itu, perawakannya lebih pendek dari
aku dan badannya sintal. Sejak perkenalan itu
kami sering ngobrol berdua pada waktu
prajabatan selama 2 minggu itu, smsan dan
telpon-telponan, dia juga sering ditengok sama
cowok yang sama temen-temen aku dipanggil
raksasa, Dede bilang sih itu tunangannya, aku
kesel juga tapi apa daya aku cuma bisa senyum,
tapi memang pada waktu itu aku belum
merasakan apa-apa.
Pada waktu sehari sebelum penutupan dia bilang
begini,
"Gus, nanti abis penutupan kita jalan-jalan yuk!?"
"ayuk", kataku dengan senang hati, "emang mau
kemana mbok?"
"yah, ke bioskop atau kemana gitu."
"oke.."
saat itu tiba, aku dah siap-siap untuk penutupan
dan tak lupa aku membawa pakaian ganti, begitu
selesai penutupan kami pergi ke bioskop, kami
nonton dan sengaja memilih bangku paling
pinggir, entah kenapa aku mulai berpikiran kotor,
lalu aku memeluk dia, dia tidak menolak. Lalu aku
beranikan diri untuk mencium dia, dia malah
menyambut ciumanku dengan hangat. Kami
berciuman lama sekali, aku melumat bibirnya
dengan penuh nafsu, setelah beberapa menit dia
berkata,
"ternyata perasaan gak bisa bohong ya."
"iya..."
Aku tak ragu lagi untuk memeluk dan
menciumnya bahkan aku berani memegang
payudaranya dari dalam bajunya sementara dia
juga memegang dadaku, akhirnya kami selesai
nonton film lalu aku berkata,
"De..putusin cowok kamu ya, trus nikah ma
aku."
"Ga bisa gus, aku ma dia dah lebih dari pacaran
kami dah biasa begituan, tinggal dibantenin aja
kami dah jadi suami istri..."
Aku kecewa dan marah tapi ga bisa apa-apa,
akhirnya aku bilang,
"Terserah."
Aku tidak pernah ngehubungi dia selama
beberapa hari, akhirnya aku berpikir normal aku
tidak mungkin masuk ke dalam kehidupannya,
yah... aku akhirnya menghubungi dia lagi dan
kami ngobrol seperti biasa tanpa ada masalah
lagi dan pada suatu saat dia mengajak aku
makan di ayam wong Solo.
Aku sebagai orang yang lebih miskin dari dia
jelas tidak menolak. Kami pergi kesana terus
kami memesan meja di tempat bebas rokok
yang sepi dan tertutup.
Setelah selesai makan, aku dan dia yang duduk
bersebelahan menumpahkan rasa kangen. Kami
saling mencium, saling melumat dan saling
memegang. Aku berkata padanya,
"De, aku pingin buat cupang di leher kamu."
"Coba aja!"
Aku mencoba menghisap lehernya untuk
membuat cupang tetapi gagal, dia lalu tertawa
sambil berkata,
"He... he... he... bukan gitu caranya, nih aku
contohin", dia mulai beraksi. Entah bagaimana
caranya dia mengisap, yang jelas rasanya aku
melayang-layang, aku cuma mendesah,
"Ah... ah..."
"Tuh kan, dah merah", kata dia sambil menunjuk
leher aku.
"Dasar... De, kita pulang yuk."
"ayuk."
Dede lalu membayar makanan sementara aku
langsung menuju mobilnya.
Sesampai di rumah, pikiranku kacau karena
cupang itu, aku langsung nge-sms dia,
"De... aku kepingin cupangnya bukan di leher,
aku pingin di dada, aku juga pingin buat cupang
di dada kamu."
Aku kira dia marah, tapi dia malah ngebalas,
"Gus, aku sayang ma kamu, kalau kamu buat
cupang di dadaku boleh kok, selain itu sebagai
tanda sayang aku, aku pingin 3d."
"Apaan tuh 3d?", balasku.
"Diputer, Dijilat trus Dicelupin."
"Hah!! Beneran? Atau becanda nih?"
"beneran, masak aku main-main."
"Kapan kamu mau? Tapi aku belum pernah lho
sayang, apa mesti pake pengaman?"
"Aku pinginnya ga pake, tapi kalau kamu ragu
lebih baik pake aja, waktunya nanti aja kalau ada
kesempatan, gimana?"
"Oke deh, met istirahat ya sayang..."
"Istirahat apaan aku kan harus nari di Hotel
sayang, nanti kalau aku ga balas berarti aku
masih sibuk atau ada si dia sama aku."
"Ya deh, met kerja ya sayang."
Yah, ini adalah jadwal harian dia, dia adalah
seorang penari Bali dan kadang dia nari di hotel
kadang malah sampai ke luar negeri.
Lama aku menunggu waktu itu, akhirnya aku
mendapat kesempatan pelatihan 4 hari. Tetapi
karena kecerdikan panitia pelatihan itu hanya 3
hari. Berarti aku hanya punya waktu 1 hari. Aku
langsung nge-sms dia,
"De... besok ga ngajarkan? Kita laksanakan
rencana kita yuk?"
"ayuk, nanti aku jemput dimana?"
"Jemput aku ditempat pelatihan di Jalan Hayam
wuruk."
"Oke!"
Besoknya aku sudah menunggu dia di tempat
pelatihan. Beberapa menit kemudian dia tiba. Aku
langsung naik ke mobilnya dan ganti baju di
dalamnya. Aku yang udah nafsu lalu bilang,
"Kita mau kemana? ayuk", Dede memakai baju
yang agak ngepres di badannya, sementara di
bagian bawah dia hanya mengenakan kain
pantai, ketika aku lirik ternyata dia tidak
mengunnakan apa-apa selain kain pantai dan
tentu saja cd.
"Jangan gitu, kita makan dulu yuk..."
Kami lalu makan, selanjutnya kami menuju
bungalow di Kuta, namun sebelumnya kami
sudah membeli makan siang terlebih dahulu.
Sesampainya di kamar bungalow, dia lalu
menutup pintu, aku yang udah nafsu langsung
menyerbunya. Dia lalu berkata,
"Ga jadi ah..."
"Trus kita ngapain kesini?"
"ngobrol sambil tiduran."
"Enak aja", aku langsung menyerbu dia berusaha
melepas bajunya dan kain pantainya, lalu dia
bilang,
"Sabar dong sayang."
Dede lalu mematikan lampu, lalu menutup
korden yang tadi belum tertutup, aku memang
udah nafsu liat kemolekan dia jadi ga
memperhatikan itu. Akhirnya aku menyerbu dia,
kali ini aku tidak menemuka perlawanan berarti,
dia udah siap. Aku mencium dia dengan nafsu,
lalu melepas bajunya dan kain pantainya,
tubuhnya kini hanya ditutupi BH dan CD. Dia lalu
bilang,
"Gus... Aku pernah dioperasi di payudara dulu
ada tonjolannya."
BHnya aku lepas lalu aku menciumi payudaranya
dengan lembut,
"ehm... ehm..."
"Gus... ka... mu... be....bbener lembut... ah ah
ahh.."
Desahannya membuat aku bernafsu, lalu aku
melepas bajuku dan celana ku sehingga aku
telanjang di depan dia, CD diapun kulepas, dia
lalu berkata,
"Gus... pake kondom dulu ya sayang..."
Dia lalu memakaikan aku kondom, aku yang
masih awam langsung saja memasukkan
punyaku ke dalam vaginanya. Beberapa menit
kemudian aku udah keluar, yah karena aku
belum pengalaman, dia melepas kondomku dan
berkata,
"Ga apa-apa kan baru pertama."
Belum berapa menit nafsuku naik lagi. Aku
langsung menyentuh payudaranya, kali ini dia
lebih pintar dia lalu berkata,
"Gus... sekarang kamu di bawah ya, aku yang di
atas."
aku rebah di bawah, dia pelan-pelan
memasukkan penisku ke vaginanya,
"uh... enak sekali...", aku mendesah.
Diapun mendesah,
"Ah... ah... nikmat sekali....ah... ah..."
Goyangannya betul-betul luar biasa, aku sampai
merem melek, bodynya yang sintal bergoyang
di atasku, aku memegang payudaranya sambil
sesekali menciumnya,
"ah... nikmat sekali rasanya", ditengah-tengah
kenikmatan itu tiba-tiba dia mengejang dan
melepaskan vaginanya sambil terengah-engah.
"Aku belum keluar kok dah selesai De?"
"Cape... dan kayanya dah keluar Gus."
Aku langsung menindihnya dan memasukkan
penisku ke vaginanya dan mengocoknya dengan
cepat karena tanggung pkirku, akhirnya,
"ah..."
Spermaku tumpah, aku langsung menarik penis
ku keluar dan langsung mengeluarka spermaku
di perutnya. Dede lalu berkata,
"Sekarang gantian, aku yang belum keluar nih."
"Yah..."
Aku lalu memasukkan jariku ke vaginanya dan
mengocoknya.
"ah..ah...ah...ah...", Dede mendesah keras.
"gimana De, enak kan?"
"enak banget... ah...ah... ah..."
Tiba-tiba dia memeluk aku erat sekali sambil
mencium dada aku hingga cupang.
Kamipun tertidur, dan sorenya pulang.
Kami masih kontak beberapa minggu, hingga
ada satu kejadian jelek yang aku dan dia alami.
Kami nonton di bioskop berdua dan disudut
seperti biasa, selanjutnya kami berciuman, lalu
tanganku bergerilya ke selangkangannya, tangan
dia pun juga sama. Aku memasukkan tanganku
ke vaginanya dan tangannya juga mulai
mengocok penisku
"Ah... ah... ah..." Desahan kami berdua
berirama.
Akhirnya tanganku terasa basah dan dia
mengejang... Aku sama sekali belum keluar tapi
film keburu selesai. Di perjalanan pulang
akhirnya kami ribut, karena dia ingin pisah dariku
dan kembali ke tunangannya. Aku berusaha
membela diri tapi dia sudah berketetapan.
Akhirnya kami berpisah dan aku tidak pernah
bertemu dengan dia sampai akhirnya dia
menikah dengan tunangannya yang juga penari.


Adult | GO HOME | Exit
1/681
U-ON

inc Powered by Xtgem.com